REFRAKTOMETER DAN POLARIMETER
A.refraktometer
Refraktometer
adalah alat ukur untuk menentukan indeks cairan atau padat, bahan transparan
dengan refrektometry. Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian,
total refleksi. Ini adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang
digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias
disebut prisma. Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan
media sampel (cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari
media sampel diukur dengan refleksi cahaya (Wikipedia, 2010).
Refraktometer
analog tradisional sering digunakan sebagai sumber cahaya sinar matahari atau
lampu pijar untuk berpisah dengan filter warna detektor adalah skala yang dapat
dibaca dengan sistem optik, optik dengan mata. Contoh refraktometer adalah Obbe
refraktometer, Pulfrich refraktometer, Woltan Stans refraktometer (1802),
Jellay refraktometer (Widodo, 2010).
Ada empat
jenis refraktometer utama:
3.
laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan
Ada juga Refractometer Rayleig yang digunakan (biasanya) untuk mengukur
indeks bias gas. Dalam kedokteran hewan(veterinary medicine), refractometer
digunakan untuk mengukur jumlah protein plasma dalam sampel darah dan berat jenis urin. Dalam gemmology, refractometer digunakan untuk membantu
mengidentifikasi bahan permata dengan mengukur indeks biasnya.
Macam-macam Refraktometer
:
· Refraktometer Abbe
· Refraktometer tangan / Hand Refraktometer
PRINSIP KERJA REFRAKTOMETER
Prinsip
kerja dari refractometer sesuai dengan nama adalah dengan
memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti terlihat pada Gambar di
bawah ini
sebuah sedotan yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan
terlihat terbengkok. Pada Gambar kedua sebuah sedotan
dicelupkan kedalam sebuah gelas yang berisi larutan gula. Terlihat sedotan
terbengkok lebih tajam. Fenomena ini terjadi karena adanya refraksi
cahaya. Semakintinggi konsentrasi bahan terlarut (Rapat Jenis Larutan), maka
sedotan akansemakin terlihat bengkok secara proporsional. Besarnya sudut
pembengkokan ini disebut RefractiveIndex (nD). Refractometer ditemukan oleh Dr.
Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20.
Adapun
prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut:
1.Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian
yaitu : Sample, Prisma dan Papan Skala.
Refractive
index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample. Jika sample
merupakan larutan dengan konsentrasi rendah,
maka sudut refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan
refraksi dari prisma dan sample besar. Maka pada papan skala sinar “a”
akan jatuh pada skala rendah.
2.Jika
sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecilkarena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada
gambar terlihar sinar “b” jatuh pada skala besar.
Prinsip
dasar pengukuran
Prinsip kerja dari
refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan
refraksi cahaya. Konsentrasi padatan
terlarut berpengaruh pada sudut refraksi, sehingga dapat memutar prisma yang
terdapat di dalam alat. Kadar gula atau padatan terlarut dapat dihitung dengan
rumus :
TPT
= Kapasitas dan sensitivisas
Skala
penggunaan hand refractometer disesuaikan dengan skala penggunaannya, Refraktometer yang dipakai
untuk mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada
skala gula. Begitu juga dengan refraktometer untuk larutan garam, protein. Bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%)
yaitu merupakan persentasi dari bahan terlarut
dalam sample (larutan air). Kapasitas
pengukuran alat ini adalah 0-32%.
PERAWATAN ALAT
Setelah
pengukuran, gunakan tisu bebas serat untuk menyeka sampel dari permukaan
prisma.Jika sampel mengandung minyak atau lemak, gunakan isopropil alkohol dan
air untuk membersihkan permukaan prisma. Bila tidak digunakan, tetap
refraktometer dalam kasus penyimpanan pada suhu kamar (20 ° C).Hindari
menyimpan unit di bawah sinar matahari langsung atau dalam lingkungan yang
lembab dan tidak tunduk unit terhadap guncangan kuat atau getaran. Suhu
lingkungan di mana Anda dapat dengan aman menyimpan unit adalah antara 0 dan 40
° C.
B.POLARIMETER
Polarimeter atau spektropolarimeter adalah instrument yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas optis. Polarimetri adalah suatu proses mendeteksi aktivitas optis. Zat aktif optis memutar cahaya terpolarisasi bidang, sedangkan zat yang inaktif optis tidak memutar cahaya terpolarisasi bidang.Beberapa contoh zat aktif optis adalah karbohidarat, protein dan steroid. Beberapa contoh zat inaktif optis adalah air, alcohol, larutan garam dalam air.
Polarimeter dalam kimia organik dapat digunakan untuk menentukan rotasi optik, konsentrasi, dan komposisi isomer optis dalam campuran rasemiknya.Polarimeter merupakan suatu alat yang tersusun atas polarisator dan analisator. Polarimeter adalah Polaroid yang dapat mempolarisasi cahaya, sedangkan anlisator adalah Polaroid yang dapat menganalisa/mempolarisasikan cahaya.
Prinsip kerja poilarimeter adalah meneruskan sinar yang mempunyai arah getar yang sama dengan arah polarisator. Sudut putar jenis bergantung pada konsentrasi dan jenis larutannya.
Polarimeter adalah dasar ilmiah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran ini, walaupun ini istilah yang jarang digunakan untuk menjelaskan
sebuah polarimetry proses yang dilakukan oleh komputer, seperti dilakukan di
polarimetric sintetis kecepatan rana radar. Polarimetry film yang tipis dan
permukaan yang umum dikenal sebagai ellipsometry.
Polarimeter dapat digunakan untuk mengukur berbagai sifat optis suatu material, termasuk bias-ganda linier, bias-ganda lingkar (juga mengenal sebagai putar optis atau dispersi putar berhubung dengan mata), dikroisme linier, dikroisme lingkar dan menyebar. Apabila cahaya melalui polarisator maka bidang getar polarisator akan diserap atau dipadamkan sehingga cahaya yang dapat melalui polarisator adalah cahaya yang mempunyai bidang getar Polarimeter. Sebaliknya cahaya yang melalui analisator maka bidang getar polarisator akan dipadamkan dan yang tinggal hanyalah cahaya yang mempunyai bidang getar analisator.
Polarimeter dapat digunakan untuk mengukur berbagai sifat optis suatu material, termasuk bias-ganda linier, bias-ganda lingkar (juga mengenal sebagai putar optis atau dispersi putar berhubung dengan mata), dikroisme linier, dikroisme lingkar dan menyebar. Apabila cahaya melalui polarisator maka bidang getar polarisator akan diserap atau dipadamkan sehingga cahaya yang dapat melalui polarisator adalah cahaya yang mempunyai bidang getar Polarimeter. Sebaliknya cahaya yang melalui analisator maka bidang getar polarisator akan dipadamkan dan yang tinggal hanyalah cahaya yang mempunyai bidang getar analisator.
Cara Penggunaan
Polarimeter
Cara penggunaan berikut adalah cara pada Zeiss Polarimeter, tetapi secara
umum cara penggunaan polarimeter manapun adalah sama.
- Untuk memulai penggunaan polarimeter pastikan tombol power pada posisi on dan biarkan selama 5-10 menit agar lampu natriumnya siap digunakan.
- Selalu mulai dengan menentukan keadaan nol (zero point) dengan mengisi tabung sampel dengan pelarut saja. Keadaan nol ini perlu untuk mengkoreksi pembacaan atau pengamatan rotasi optik.
- Tabung sampel harus dibersihkan sebelum digunakan agar larutan yang diisikan tidak terkontaminasi zat lain.
- Pembacaan/pengamatan bergantung kepada tabung sampel yang berisi larutan/pelarut dengan penuh. Perhatikan saat menutup tabung sampel, harus dilakukan hati-hati agar di dalam tabung tidak terdapat gelembung udara.
- Bila sebelum tabung diisi larutan didapat keadaan terang, maka setelah tabung diisi larutan putarlah analisator sampai didapat keadaan terang kembali. Sebaliknya bila awalnya keadaan gelap harus kembali kekeadaan gelap.
- Catat besarnya rotasi optik yang dapat terbaca pada skala. Tetapi jangan hanya besar rotasi optiknya, arah rotasinya juga harus dicatat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
- Lakukan pembacaan berkali-kali sampai diperoleh nilai yang dapat dirata-ratakan.
Beberapa hal yang
harus diperhatikan pada penggunaan polarimeter, yaitu:
- Larutan sampel harus jernih atau tidak mengandung partikel yang tersuspensi di dalamnya. Partikel tersebut akan menghamburkan cahaya yang melewati larutan.
- Tidak terdapat gelembung udara pada tabung sampel saat diisi larutan.
- Selalu dimulai dengan menentukan keadaan nol untuk mengkoreksi pembacaan.
- Pembacaan rotasi optik dilakukan beberapa kali, sampai didapat data yang dapat dihitung rata-ratanya