Viskometer
Viskositas suatu cairan murni atau larutan
merupakan indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini
merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk
cairan maupun gas(Bird, 2003:57).
Viskositas adalah indek hambatan alir cairan. Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas
ini juga di sebut sebai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan yang
mengalir melalui pipa per satuan waktu :η = viskositas cairan
V = total volume cairan
t = waktu yanf bibutuhkan untuk mengalir
P = tekanan yang bekerja pada cairan
L = panjang pipa
(Bird, 1993:57)
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispers. Koloid-koloid berbentuk bola membentuk sistem dispersi dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel(Moechtar,1990:257).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya temperatur(Martin, 1993:258).
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir dari pada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur, sedangkan viskositas cairan turun dengan naiknya temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tekanan(Sukarjo, 1997:108).
Cara-cara Penentuan Viskositas
1.
Viskometer kapiler / Ostwald
η = π p r4 t / (8VL) ; p = ρ g h
= π p r4 t ρ g h / (8VL)
Dimana :
P = tekanan hidrostatis
r = jari-jari kapiler
t = waktu alir zat cair sebanyak volume V dengan beda tinggi h
L = penjang kapiler
Untuk air :
ηair = π p r4 ta ρa g h / (8VL)
secara umum berlaku :
ηx = π p r4 tx ρx g h / (8VL)
Jika air digunakan sebagai pembanding maka:
ηx / ηair = tx ρx / ta ρa
(Tim Kimia Fisik. 2010:6).
2.
Viskometer Hoppler
(Bird, 1993:59).
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga : gaya gesek = gaya berat, gaya Archimides :
6π r Vmax = 4/3 r3 (ρbola – ρcair) g
η = {2/9 r3 (ρbola – ρcair) g} / Vmax
Vmax = h / t
t = waktu jatuh bola pada ketinggian h
Dalam percobaan ini dipakai cara relatif terhadap air,
harganya:
ηa = [2/9 r2 (ρa –ρ1) g ta ] / h
ηx = [2/9 r2 (ρx –ρ1) g tx ] / h
ηx / ηa = [(ρx –ρ1) tx ] / [ (ρa –ρ1) g ta]
(Tim Kimia Fisik. 2010:6).
3.
Viskometer Cup dan Bob
4.
Viskometer Cone dan Plate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar